Mapolres Indramayu Didemo Massa



Indramayu - Massa tergabung dalam ALAMAK (Aliansi Masyarakat Anti Korupsi) Indramayu, Rabu (26/1) berunjuk rasa dan menggelar teatrikal di depan Mapolres Indramayu.

Massa meminta 3 hal. Pertama mendesak Polres Indramayu mengusut kasus percobaan pembunuhan yang menimpa aktivis Oushj Dialambaqa (Pos Kota, Senin 24/1) secara profesional. Kedua, menyarankan polisi agar tidak terperangkap kedalam kesimpulan bahwa motif percobaan pembunuhan aktivis itu adalah masalah keluarga atau kriminal biasa.

Pengunjuk rasa juga mendesak Polres Indramayu membuat kesepakatan bersama, sehingga menimbulkan rasa aman dan kesalamatan bagi aktivis yang getol mengkritisi kebijakan keliru dan bernuansa korupsi.

Kasatreskrim Polres Indramayu AKP Andry Kurniawan, S.Ik disela-sela hiruk-pikuk pengunjuk rasa dihubungi Pos Kota menegaskan, kasus penganiayaan yang menimpa Oushj Dialambaqa tetap jadi perhatian. “Kalau motif tindakannya belum bisa disimpulkan karena pelakunya belum tertangkap,” katanya.

Andry Kurniawan mengemukakan, berdasarkan fakta yang ada, Oushj Dialambaqa didatangi beberapa orang pelaku di rumahnya dan mengalami tindakan kekerasan. “Kita akan berupaya mengungkap kasus itu, bukan karena korbannya seoranga aktivis,” ujarnya.

Menurut Andry, dalam pengungkapan kasus itu, polisi bertindak profesional. Ditanya pers, Andry sebelum pelakunya tertangkap, ia tak mau berandai-andai, apalagi mengkaitkan kejadian itu dengan masalah politis. “Kita melihat fakta yang terjadi. Semua pihak diharapkan membantu polisi dalam penyelidikan kasus itu. Jangan biarkan polisi bekerja sendirian,” pintanya. (sumber)

Powered by Blogger.