2 WNI Asal Indramayu Yang Terjebak di Istana Presiden Tunisia Dievakuasi
Kairo - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tunis pada Selasa (18/1) berhasil mengevakuasi dua warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Istana Presiden Tunisia.
"Alhamdulillah, dua warga Indonesia yang tersisa di Istana Presiden telah dievakuasi ke KBRI dalam kondisi sehat wal afiat," kata Duta Besar RI untuk Tunisia Muhammad Ibnu Said yang dihubungi dari Kairo, Mesir, Selasa (18/1).
Disebutkan, kedua TKW berusia 23 tahun tersebut berasal dari Indramayu, Jawa Barat, dan telah bekerja di istana presiden sejak beberapa tahun lalu. Menurut Dubes Ibnu, TKW yang bekerja di Istana Presiden itu berjumlah lima orang, tiga orang di antaranya telah dievakuasi pada Jumat lalu, dan dua orang tersisa itu sulit dievakuasi akibat ketatnya penjagaan istana oleh pihak keamanan.
Mereka terjebak di dalam istana sejak majikan mereka, Presiden terguling Tunisia, Zine Al Abiden Ben Ali, yang sejak Jumat (14/1) lari mengasingkan diri ke Arab Saudi sebagai klimaks dari aksi protes masyarakat terhadap pemerintah.
Selain di Istana Presiden, belasan TKW juga bekerja sebagai pembantu rumah tangga di kalangan keluarga elit pejabat setempat, katanya. Dubes Ibnu menjelaskan, situasi dan kondisi keamanan di Tunisia mulai kondusif dan masyarakat telah kembali beraktivitas.
"Pemerintah sementara sudah bekerja, kantor-kantor pemerintahan mulai berjalan normal, begitu pula toko dan pasar juga sudah ramai," katanya.
Pemberlakuan negara dalam keadaan darurat juga sudah mulai dilonggarkan, seperti jam malam juga sudah dikurangi dari sebelumnya 17.00 hingga 07.00, menjadi 18.00-06.00 waktu setempat, katanya. Kendati demikian, warga negara Indonesia (WNI) yang berjumlah 120 orang masih ditampung di KBRI dan Wisma Duta di Tunis, ibu kota Tunisia.
Sebelumnya, pemerintah transisi melalui Kementerian Luar Negeri Tunisia menjamin keamanan bagi WNI tersebut. Jaminan keamanan itu disampaikan saat Dubes Ibnu pada Senin (17/1) bertemu dengan Direktur Jenderal Urusan Asia pada Kementerian Luar Negeri Tunisia, Kasry.
Dalam pertemuan tersebut Dubes Ibnu menyampaikan keprihatinan dan simpati serta harapan dari pemerintah dan rakyat Indonesia semoga cobaan yang dialami Tunisia ini segera pulih. Kementerian Luar Negeri Tunisia menyampaikan terima kasih atas
keprihatinan dan simpati bangsa, kata katanya. (sumber)
"Alhamdulillah, dua warga Indonesia yang tersisa di Istana Presiden telah dievakuasi ke KBRI dalam kondisi sehat wal afiat," kata Duta Besar RI untuk Tunisia Muhammad Ibnu Said yang dihubungi dari Kairo, Mesir, Selasa (18/1).
Disebutkan, kedua TKW berusia 23 tahun tersebut berasal dari Indramayu, Jawa Barat, dan telah bekerja di istana presiden sejak beberapa tahun lalu. Menurut Dubes Ibnu, TKW yang bekerja di Istana Presiden itu berjumlah lima orang, tiga orang di antaranya telah dievakuasi pada Jumat lalu, dan dua orang tersisa itu sulit dievakuasi akibat ketatnya penjagaan istana oleh pihak keamanan.
Mereka terjebak di dalam istana sejak majikan mereka, Presiden terguling Tunisia, Zine Al Abiden Ben Ali, yang sejak Jumat (14/1) lari mengasingkan diri ke Arab Saudi sebagai klimaks dari aksi protes masyarakat terhadap pemerintah.
Selain di Istana Presiden, belasan TKW juga bekerja sebagai pembantu rumah tangga di kalangan keluarga elit pejabat setempat, katanya. Dubes Ibnu menjelaskan, situasi dan kondisi keamanan di Tunisia mulai kondusif dan masyarakat telah kembali beraktivitas.
"Pemerintah sementara sudah bekerja, kantor-kantor pemerintahan mulai berjalan normal, begitu pula toko dan pasar juga sudah ramai," katanya.
Pemberlakuan negara dalam keadaan darurat juga sudah mulai dilonggarkan, seperti jam malam juga sudah dikurangi dari sebelumnya 17.00 hingga 07.00, menjadi 18.00-06.00 waktu setempat, katanya. Kendati demikian, warga negara Indonesia (WNI) yang berjumlah 120 orang masih ditampung di KBRI dan Wisma Duta di Tunis, ibu kota Tunisia.
Sebelumnya, pemerintah transisi melalui Kementerian Luar Negeri Tunisia menjamin keamanan bagi WNI tersebut. Jaminan keamanan itu disampaikan saat Dubes Ibnu pada Senin (17/1) bertemu dengan Direktur Jenderal Urusan Asia pada Kementerian Luar Negeri Tunisia, Kasry.
Dalam pertemuan tersebut Dubes Ibnu menyampaikan keprihatinan dan simpati serta harapan dari pemerintah dan rakyat Indonesia semoga cobaan yang dialami Tunisia ini segera pulih. Kementerian Luar Negeri Tunisia menyampaikan terima kasih atas
keprihatinan dan simpati bangsa, kata katanya. (sumber)
Post a Comment