Pemkab Indramayu Optimis Target Produksi Padi Tercapai


Indramayu - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu optimis dengan target produksi sebesar 1,5 juta ton pada tahun ini bisa tercapai. Bahkan, target pengadaan yang dicapai tersebut cukup realistis untuk dapat dipenuhi ditambah lagi produksi padi pada musim rendeng hasilnya cukup baik. Hal itu diungkapkan Ir. H. Toto Kusmarwanto, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Indramayu kepada wartawan.

”Pencapaian target pengadaan pada tahun ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 1,4 juta ton. Kendati produksi padi dari tahun ke tahun ada kenaikan namun tidak terlepas kenaikan itu disertai sejumlah kendala“, ujarnya.

Toto Kusmarwanto menambahkan, bahwa produksi padi di Kabupaten Indramayu menyebar secara merata di sejumlah kecamatan, dengan rata-rata hasilnya cukup baik. Namun ia juga mengkhawatirkan produksi padi pada musim tanam gadu (musim tanam kedua) kali ini.

Kekhawatiran itu tertumpu kepada adanya serangan hama tikus di sejumlah areal pertanian yang tersebar di Kab. Indramayu. Walaupun tanaman padi gadu mereka yang sementara ini diuntungkan oleh ketersediaan air karena masih tingginya curah hujan tetapi berpotensi gagal panen akibat serangan hama tikus.

“Bahkan, serangan tikus terjadi hampir merata di seluruh persawahan desa yang ada. Seperti di wilayah Kecamatan Balongan, Haurgeulis, Widasari dan Jatibarang, Kandanghaur, Lelea. Banyak petani mengaku kewalahan dalam memberantasnya karena keberadaan tikus sulit diduga dan terkadang datang dengan tiba-tiba secara bergerombol padahal baru diberantas sehari sebelumnya", ujarnya.

Menurutnya, selama ini hama tikus dianggap memang membahayakan bagi tanaman padi petani di Kabupaten Indramayu karena sifat hama tersebut yang bisa menyerang dengan cepat tanaman padi dengan memakan batang tanaman padi yang berusia kurang dari dua bulan. "Untuk memberantas serangan hama tikus ini kami akan membuat program dengan menggunakan anjing, karena dengan cara ini cukup efektif. Selain akan menjadi hiburan bagi sejumlah petani dan lingkungan sekitar juga terhindar dari risiko obat kimia’’, tuturnya. (sumber)

Powered by Blogger.