Museum Artefak Perahu Kuno yang Terlupakan, Pantai Tirta Maya Indramayu



Indramayu - Masih ingatkah kita sebagai warga indramayu pada tahun 1991 tentang penemuan sebuah artefak perahu kuno yang diindentifikasi berumur sekitar 17 abad yang lalu??

Sedikit saya akan menceritakan kembali hal itu, pada tahun 1991 ketika penulis masih berumur 3 tahun penemuan artefak perahu kuno itu pertama kali secara tidak sengaja ditemukan oleh seorang petani yang sedang menggali untuk membuat sumur untuk pengairan lahan ladangnya dikala itu, setealah digali kurang lebih 2 meter ternyata petani tersebut menemukan kayu yang besar setelah ditelusuri kayu itu berbentuk perahu yang masih setengah utuh.

Pada saat itu warga sekitar geger akan penemuan perahu kuno tersebut yang sudah tertimbun ratusan tahun, mereka menyangka perahu tersebut itu merupakan perahu dari ki buyut tuban atau dampu awing yang makamnya dianggap keramat di daerah sekitar. Ki buyut tuban yaitu seorang pedagang dari kota tuban yang menyebarkan agama islam di daerah tersebut.

Pada mulanya perahu tersebut dikeramatkan oleh warga sekitar mereka mengambil air bekas galianperahu tersebut untuk dijadikan jimat serta obat kesembuhan, dll. Hal itu dituturkan oleh juru kunci museum artefak perahu kuno di objek wisata pantai tirta maya, juntinyuat Indramayu.

Keadaan museum tersebut kini sudah sangat memprihatinkan dari segi bangunan dan perlengkapan poster – poster juga sudah tidak layak lagi tetapi sang kuncen masih tetap setia menjaga salah satu peninggalan bersejarah itu. Ketika ditanya masalah bangunan juru kunci tersebut sudah melaporkan serta mengusulkan untuk pemugaran dan penambahan fasilitas tetapi masih saja tetap tidak diperdulikan, “entah kapan mulai dibetulkan bangunan ini yang penting saya sudah melaporkannya”, begitu kata beliau.

Dalam penggalian pada saat itu juga ditemukan gerabah yang berasal dari bahan perdagangan bergaya Romania Troulett (romawi kuno). Perahu itu ditemukan disekitar pantai tirta maya yang berjarak 190 meter dari bibir pantai (1991) dan pada kedalaman 2 meter, perahu itu menunujukan arkais kuno. Setelah didata dan diteliti dilokasi perahu itu menggunakan pasak dan ijuk sehingga merupakan jenis perahu tradisi kuno, menurut tim peneliti dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (PUSLITARKERNAS), 4 desember 1991.

Ketika itu tim yang dipimpin oleh Lukman Hakim, Drs. Halwani Miehrob, Msc. Itu melakukan penggalian setelah pertama kali ditemukan oleh Wastirah (31) pada tahun (1991) warga kampung lombang mungkin sekarang beliau sudah berumur sekitar 51 tahun. Menurut arkeologyang meneliti perahu kuno tersebut bahwa perahu tersebut bukan merupakan perahu keramat sebagai mana diramaikan oleh warga sekitar karena tiang perahu tersebut tidak cocok dengan tiang perahu yang ada di makam ki buyut tuban hal itu menandakan bahwa perahu kuno tersebut bukan perahu milik ki buyut tuban seperti yang orang – orang bicarakan.

Sekarang museum itu keadaannya sudah sangat memprihatinkan, saya harap pemerintah daerah maupun instansi yang terkait dapat memugar serta memperbaiki fasilitas dari museum tersebut karena itu merupakan identitas kota kita sebagai kota pesisir yang mata pencaharian sebagian besar para nelayan yang tangguh di lautan hal itu terbukti dalm penemuan perahu kuno yang mempunyai konstruksi yang bagus. Semoga pihak pemerintah daerah dapat mempromosikan situs atau museum tersebut sebagai daya tarik lebih objek wisata bahari pantai tirta maya, juntinyuat Indramayu untuk menarik para pengunjung. (sumber) (ditulis 22 maret 2010)

Powered by Blogger.