Warga Tegaltaman Tuntut Tanggungjawab Pertamina Atas Kerusakan Jalan



Indramayu - Ratusan masyarakat Desa Tegaltaman berbondong-bondong mendatangi lokasi explorasi migas di Blok Waru Tegaltaman (04/09). Mereka yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Peduli Tegaltaman (Gempita) menuntut tanggungjawab atas kerusakan jalan utama yang diakibatkan lalu-lalang kendaraan berat pertamina. Sembari membawa potongan besi dan batang pohon pisang, guna mematok jalan keluar-masuk ke area explorasi tersebut.

Ahmad Faizin (38) selaku ketua Gempita menerangkan, kegiatan explorasi migas yang dilakukan pertamina di Desa Tegaltaman sudah berlangsung dari tahun 2002, hingga sekarang terdapat 3 (tiga) titik explorasi dan satu titik sudah berhenti.

Dari sekian lama kegiatan explorasi tersebut, masyarakat Tegaltaman belum merasakan kompensasi dari Pertamina, sedangkan kegiatan explorasi dikabarkan akan selesai pada tahun 2011. Kemudian Warnita (46), ketua BPD setempat mengatakan bahwa dari pihak Pemerintahan Desa Tegaltaman sebenarnya sudah sering mengajukan proposal ke pihak pertamina, diantaranya untuk pembangunan jalan, rehab mesjid, rehab madrasah, dan permohonan permodalan untuk petani bebek dan ikan lele. Namun dari permohonan tersebut baru hanya terealisasi untuk rehab madrasah dan mesjid senilai Rp 25 juta.

“Membangun jalan yang rusak atau hengkang dari bumi Tegaltaman sekarang juga”. Demikian teriakan masyarakat Tegaltaman dalam aksinya.

Ditempat terpisah yaitu di Balai Desa Tegaltaman, dalam waktu yang bersamaan. Pihak Pertamina yang diwakili Kepala Humas EP Region Jawa Cirebon, Camat Sukra, Kapospol Sukra, Danramil Sukra, BPD, Aparat Desa, dan Perwakilan Gempita melakukan proses musyawarah menyangkut persoalan tersebut.

Dari hasil musyawarah disepakati, pihak pertamina akan memajukan pembangunan fisik di Tegaltaman, yang semula direncanakan akan direalisasi pada Tahun 2011 sedangkan untuk program tahun 2010 adalah pemberdayaan masyarakat.
Powered by Blogger.