Harga Ikan Laut di Pantura Indramayu Masih Bertahan



Indramayu - Harga ikan laut di daerah pantura Kabupaten Indramayu, Jawa Barat tujuh hari setelah Lebaran Idul Fitri 1431 Hijriyah masih tetap bertahan.

Jaya pedagang ikan di pasar ikan Indramayu kepada wartawan, Jum'at, mengatakan, harga ikan laut sebelum Lebaran Idul Fitri 1431 Hijriyah melonjak hingga setalah satu pekan Lebaran harga tersebut masih tetap bertahan.

"Harga ikan laut bertahan akibat pasokan dari nelayan setempat tersendat, karena rata-rata nelayan lokal berhenti melaut sementara untuk merayakan hari Lebaran bersama keluarganya,"katanya.

Dia menjelaskan, harga ikan bandeng dijual Rp 20 ribu per kilogram padahal harga normal kurang dari Rp16 ribu per kilogram, sementara harga ikan kakap merah kurang dari Rp45 ribu per kilogram, harga sebelumnya kurang dari Rp25 ribu per kilogram," katanya.

Dia menambahkan, pengalaman Lebaran tahun sebelumnya harga ikan laut akan kembali normal dua pekan setelah Lebaran Idul Fitri, karena pasokan dari nelayan setempat berangsur normal.

"Meski harga tinggi permintaan ikan laut di pantura Kabupaten Indramayu tetap tinggi, karena ikan laut cukup diminati oleh warga pesisir pantai utara," katanya.

Sementara itu, Kepala Bagian Perencanaan dari Dinas Perikanan Indramayu Edi MM menuturkan, harga ikan laut pasca lebaran memang cukup tinggi karena pasokan dari nelayan setempat berhenti.

"Nelayan yang berada di pesisir pantai utara Indramayu sudah menjadi tradisi tahunan menjelang lebaran dan setelah lebaran berhenti melaut, sedangkan permintaan ikan pada saat itu cukup tinggi, sehingga kenaikan harga ikan laut tidak bisa dihindari," katanya.

Dia menambahkan, seperti harga ikan bandeng Rp20 ribu per kilogram, padahal normal kurang dari Rp16 ribu per kilgram, sedangkan harga ikan lain sama mengalami kenaikan cukup tajam, ikan kakap merah biasanya dijual Rp25 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogram.

Sunarko salah seorang nelayan di Tempat Pelelangan Ikan Karangsong mengaku, menjelang lebaran Idul Fitri semua nelayan sudah menjadi tradisi berhenti melaut karena mereka ingin merayakan Lebaran tersebut bersama keluarga yang sering ditinggal pergi melaut. (Ant)
Powered by Blogger.