Cuaca Tak Tentu, Ratusan Nelayan Indramayu Tak Melaut



Indramayu - Ratusan nelayan Indramayu kesulitan melaut. Berdasarkan pantauan Tempo di Muara Karangsong, Kecamatan Indramayu, ratusan perahu nelayan tradisional dengan bobot kurang dari 10 gros ton terlihat ditambatkan di bibir muara.

"Kami kesulitan melaut, karena cuaca sekarang sulit sekali ditebak," kata seorang nelayan setempat, Rawidi,42 tahun.

Menurut Rawidi, di pagi hari cuara terlihat cerah, namun pada siang dan malam hari cuaca tiba-tiba berubah menjadi buruk. Begitu pula sebaliknya. "Apalagi cuaca buruk itu seringkali disertai gelombang tinggi yang bisa mencapai hingga 3 meter. Angin pun sangat kencang," kata Rawidi. Kondisi ini diperparah dengan hujan yang sering datang tiba-tiba.

Hal senada diungkapkan nelayan lainnya, Asep,36. "Cuaca yang tidak menentu seperti sekarang ini sangat membahayakan nelayan," katanya. Namun diakui Asep, terkadang sesekali mereka melaut untuk mencari ikan.

"Tapi hanya sampai perairan Eretan yang lebih tenang. Itu pun ikannya tidak banyak," kata Asep. Paling banyak ia hanya bisa membawa uang sebesar Rp 15 ribu ke rumah sekali melaut.

Ketua Serikat Nelayan Tradisional (SNT) Kabupaten Indramayu, Kajidin, membenarkan adanya kesulitan yang dialami nelayan tradisional. "Seharusnya cuaca di laut saat ini sedang bertiup angin timur," kata Kajidin. Sekalipun kecepatan angin musim timur cukup tinggi, namun arah maupun kedatangannya masih bisa diprediksi. Sehingga nelayan pun bisa menyesuaikan jadwal keberangkatan melaut dengan kondisi cuaca. "Tapi yang terjadi sekarang sangat berbeda sekali," katanya.

Apalagi cuaca buruk di tengah laut itu seringkali disertai kedatangan angin kencang secara tiba-tiba yang oleh nelayan disebut dengan istilah warijan. Kedatangan angin itu bisa membuat perahu nelayan terbalik. (sumber)
Powered by Blogger.