Koalisi dengan Golkar, Pilihan Raih Keunggulan
Indramayu - Partai Golkar di Kabupaten Indramayu diminati partai lain untuk berkoalisi menghadapi pilkada pada bulan Agustus 2010. Sebagai partai peraih suara terbanyak pada pemilu lalu, Partai Golkar dinilai berpeluang mengajukan kadernya untuk meraih kemenangan karena memiliki dukungan massa besar di daerah ini.
Pada Pemilu 2009 perolehan suara Golkar di Indramayu mencapai 50 persen yang menempatkan 24 kader Golkar sebagai anggota DPRD Indramayu dari 50 kursi yang diperebutkan. Sisanya yaitu PDIP meraih 7 kursi, PKB dan Partai Demokrat sama-sama mendapat 5 kursi, PKS 4 kursi, Gerindra dan Hanura masing-masing 2 kursi, serta PPP 1 kursi.
Sesuai dengan undang-undang, satu partai bisa mencalonkan bupati dan wakil bupati jika perolehan suara pada pemilu lalu sebesar 15 persen (8 kursi di DPRD). Ini berarti selain Golkar, parpol lainnya harus berkoalisi apabila ingin mengusung calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup).
Kemungkinan berkoalisi ini antara lain diisyaratkan oleh Partai Demokrat, seperti disampaikan oleh Ketua Fraksi Partai Demokrat Kabupaten Indramayu Harris Solihin ketika dikonfirmasi Suara Karya di ruang kerjanya, Senin (31/5).
Harris mengatakan, dalam persiapan menghadapi pilkada yang akan datang, partainya telah melakukan langkah-langkah penjaringan cabup/cawabup melalui Tim Sembilan yang dibentuk DPP Partai Demokrat. Sedangkan dari hasil seleksi penjaringan, kemudian juga dilakukan survei seluruh bakal calon (balon) melalui Lembaga Survei Indonesia (LSI), termasuk juga balon yang diusung parpol lainnya.
"Nanti kita serahkan kepada DPP Partai Demokrat untuk memutuskan apakah memilih balon dari yang mendaftarkan melalui konvensi atau dari luar konvensi," ucapnya.
Harris sendiri memprediksi DPP Partai Demokrat tidak akan berspekulasi tinggi. "Artinya, DPP Partai Demokrat akan memilih calon yang dipasangkan dengan pasangan balon bupati dari partai yang memiliki infrastruktur parpol yang sudah siap.
Dalam hal ini di Indramayu adalah Partai Golkar. Berkaitan dengan hal tersebut, maka balon pun harus sepakat dengan parpol Golkar, siapa calon bupati dan siapa calon wakilnya," kata Harris.
Menurut dia, kemungkinan ini selaras dengan apa yang dilakukan oleh DPP Partai Demokrat dengan terbentuknya sekretariat bersama koalisi yang diketuai Presiden SBY dan ketua hariannya Aburizal Bakrie.
Ketua DPRD Indramayu yang juga Sekretaris DPD Partai Golkar Indramayu, Rojak Muslim, ketika dihubungi Suara Karya lewat telepon selulernya mengatakan, sebaiknya konfirmasi ke pimpinan Partai Golkar supaya proporsional. Sedangkan Ketua DPD Golkar Indramayu Danil Muttaqin belum memberikan tanggapan ketika dihubungi. (sumber)
Pada Pemilu 2009 perolehan suara Golkar di Indramayu mencapai 50 persen yang menempatkan 24 kader Golkar sebagai anggota DPRD Indramayu dari 50 kursi yang diperebutkan. Sisanya yaitu PDIP meraih 7 kursi, PKB dan Partai Demokrat sama-sama mendapat 5 kursi, PKS 4 kursi, Gerindra dan Hanura masing-masing 2 kursi, serta PPP 1 kursi.
Sesuai dengan undang-undang, satu partai bisa mencalonkan bupati dan wakil bupati jika perolehan suara pada pemilu lalu sebesar 15 persen (8 kursi di DPRD). Ini berarti selain Golkar, parpol lainnya harus berkoalisi apabila ingin mengusung calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup).
Kemungkinan berkoalisi ini antara lain diisyaratkan oleh Partai Demokrat, seperti disampaikan oleh Ketua Fraksi Partai Demokrat Kabupaten Indramayu Harris Solihin ketika dikonfirmasi Suara Karya di ruang kerjanya, Senin (31/5).
Harris mengatakan, dalam persiapan menghadapi pilkada yang akan datang, partainya telah melakukan langkah-langkah penjaringan cabup/cawabup melalui Tim Sembilan yang dibentuk DPP Partai Demokrat. Sedangkan dari hasil seleksi penjaringan, kemudian juga dilakukan survei seluruh bakal calon (balon) melalui Lembaga Survei Indonesia (LSI), termasuk juga balon yang diusung parpol lainnya.
"Nanti kita serahkan kepada DPP Partai Demokrat untuk memutuskan apakah memilih balon dari yang mendaftarkan melalui konvensi atau dari luar konvensi," ucapnya.
Harris sendiri memprediksi DPP Partai Demokrat tidak akan berspekulasi tinggi. "Artinya, DPP Partai Demokrat akan memilih calon yang dipasangkan dengan pasangan balon bupati dari partai yang memiliki infrastruktur parpol yang sudah siap.
Dalam hal ini di Indramayu adalah Partai Golkar. Berkaitan dengan hal tersebut, maka balon pun harus sepakat dengan parpol Golkar, siapa calon bupati dan siapa calon wakilnya," kata Harris.
Menurut dia, kemungkinan ini selaras dengan apa yang dilakukan oleh DPP Partai Demokrat dengan terbentuknya sekretariat bersama koalisi yang diketuai Presiden SBY dan ketua hariannya Aburizal Bakrie.
Ketua DPRD Indramayu yang juga Sekretaris DPD Partai Golkar Indramayu, Rojak Muslim, ketika dihubungi Suara Karya lewat telepon selulernya mengatakan, sebaiknya konfirmasi ke pimpinan Partai Golkar supaya proporsional. Sedangkan Ketua DPD Golkar Indramayu Danil Muttaqin belum memberikan tanggapan ketika dihubungi. (sumber)
Post a Comment