Krisis Air Bersih Landa 50.000 Warga Indramayu di 12 Desa



Indramayu - Sebanyak 50.000 warga di 12 desa Kecamatan Cantigi, Arahan, Lohbener dan Sindang Kabupaten Indramayu setiap musim kemarau ini dilanda krisis air bersih.

Warga di 12 desa itu selalu kesulitan memperoleh air bersih. Hal itu terjadi karena sampai saat ini rumah-rumah mereka belum dijangkau jaringan pipa distribusi PDAM Kabupaten Indramayu.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, kata Suiman, 39 warga Desa Cidempet, warga terpaksa harus membeli air bersih dari pedagang yang harganya lumayan mahal, mencapai Rp 1.500 per derigen isi 20 liter. Sehari setiap keluarga memerlukan sedikitnya 5 derigen.

Dengan demikian jumlah pengeluaran warga membeli air bersih sehari mencapai Rp 7.500

Disebutkan, banyak sumur-sumur warga disini airnya sudah tidak keluar alias kering. Kalaupun airnya masih ada, rasanya sudah berubah dari tawar ke asin atau anta setengah asin karena terkesan resapan air laut.

Kabid Penyehatan Lingkungan Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu Ekanto Nugroho didampingi Kasie Air Bersih Didi Supriadi dihubungi Kamis (22/10) mengemukakan, krisis air bersih yang dialami 50. 000 warga di 12 desa itu akan diupayakan diatasi.

Peprov Jabar Tahun 2009 ini membantu pembangunan unit pengolahan air bersih senilai Rp 5,6 Milyar. Selain itu Pemkab Indramayu pun akan membantu dana Rp 3,2 Milyar untuk pembangunan jaringan pipa distribusi.

Ditambahkan, bersamaan dengan pemasangan jaringan pipa distribusi air bersih ke 12 desa itu akan dibangun 25 hidran umum untuk melayani masyarakat kecil yang membutuhkan air bersih. Hidran umum nantinya dikelola masyarakat. (PK) Foto Ilustrasi
Powered by Blogger.